10 Agustus 2011

Winter, sang Lumba-Lumba Pertama di Dunia yang Hidup dengan Ekor Buatan


 Jika pertama kali melihat lumba-lumba ini berenang, mungkin kita semua akan menyangka lumba-lumba ini sama seperti lumba-lumba yang lainnya.

Namun, dia adalah Winter, lumba-lumba pertama di dunia yang hidup dengan perangkat buatan manusia. Winter memiliki kisah hidup yang menyetuh hati setiap oarng yang mendengarnya. Bahkan, kisah dari Winter menginspirasi pembuat film di Hollywood.

Pada saat baru berusia dua bulan, Winter telah kehilangan induknya. Selain itu, dia juga harus menerima nasib kehilangan ekornya karena terkena perangkap kepiting.

Keberadaan Winter pertama kali diketahui oleh Jim Savage lima tahun yang lalu. Ketika itu Jim sedang pergi memancing di pantai Florida. Demikian lansir Dailymail, Senin (8/8/2011). 

Ketika itu Jim mendengar suara tangisan Winter dan melihat dia tertekan suatu jebakan pada ekornya. Jim lantas membantu mencabut perangkap tersebut dari ekor Winter namun tidak berhasil. Jim pun memanggil bantuan dari pihak pantai untuk menolong Winter yang keadaannya tampak parah. 


Setelah tiga jam, perangkap tersebut akhirnya dapat dilepaskan dari badan Winter. Namun sayang, ekor Winter sudah dalam keadaan yang sangat parah sehingga diharuskan diamputasi.

Setelah diamputasi, keadaan Winter memprihatinkan. Dia kesulitan berenang karena hanya mengandalkan sayap kiri dan kanannya.

Winter yang kini hidup di Clearwater Marine Aquarium, akhirnya kini dapat kembali berenang dengan lincah. Seorang ahli pembuat anggota tubuh buatan bagi hewan. Dia bernama Dan Strzempka.

Strzempka membuatkan ekor pengganti untuk Winter yang dibuat dari bahan silikon.
"Ekor buatan ini akan bekerja seperti kaus kaki. Ini akan mengikuti laju pertumbuhan badan Winter. Sehingga tidak akan menyakiti Winter yang akan terus tumbuh membesar dan memanjang," ujar Strzempka. 


Sementara film yang terinspirasi dari Winter akan rilis di Inggris pada bulan Oktober mendatang dalam bentuk tiga dimensi (3D).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar